Jalan Dibuka, Warga Kecewa
Angkutan Batu
Bara Kembali
Lancar
Ari Widodo, Muarabungo
Aktivitas angkutan batu bara dari area pertambangan menuju stock pile yang lumpuh sejak 10 hari terakhir, sejak kemarin sudah normal kembali. Ini setelah pohon besar yang sengaja ditumbangkan warga Dusun Bedaro ke jalan untuk menutup jalan dibuka paksa oleh pemerintah.
Sebagai bentuk protes atas kebijakan itu, kemarin beredar informasi kalau puluhan warga akan melakukan aksi demo dan kembali menutup jalan itu. Namun hingga sore kemarin, ancaman demo itu tidak terbukti. Warga tetap berdiam di rumah.
Pantauan Radar Bute usai salat Jumat di lokasi tempat jalan yang semula ditutup, aktivitas angkutan batu bara berjalan lancar. Tidak jauh dipersimpangan tempat jalan yang sebelumnya ditutup, di salah satu rumah warga tampak belasan anggota Satpol PP, termasuk pegawai Dinas Perhubungan dan kepolisian sedang berjaga-jaga mengantisipasi demo susulan. “Tidak ada yang demo, ini sudah selesai sore kemarin untuk persoalan pembukaan jalan,” kata Kapolres Bungo AKBP Yasir melalui Kapolsek Muko-muko Bathin VII AKP Sitompul pada Radar Bute.
Ditemui dikediamannya anggota BPD Bedaro Saihu mengatakan dalam pertemuan sore sebelumnya, Camat Muko-muko Bathin VII sudah diadakan pembicaraan. Dalam pertemuan itu katanya, Camat mengatakan kalau pembukaan jalan itu atas perintah Bupati. Begitu juga dengan pihak keamanan yang ada saat itu mengaku atas perintah Bupati. “Kalau bertangan besi itu sudah turun yang jelas kami dak berani. Masyarakat kecil ini takut berurusan dengan pihak aparat hukum. Apalagi kalau tidak salah juga tak berani, makanya kami pasrah,” kata Saihu.
Begitu juga dengan pernyataan Camat sudah menghubungi Bupati bahwa bupati meminta bertemu dengan warga Bedaro dan meminta layangkan
Persoalan pengaspalan jalan ini katanya, sudah cukup lama tak kunjung diaspal. Padahal Maret lalu sudah ada anggarannya, dikarenakan jalan itu masih digunakan tambang maka pihak Dinas PU tak bisa bekerja. Sudah berkali-kali masyarakat diberikan janji dan kini terakhir janji satu bulan. “Sudah cukuplah dengan janji terus kami minta bukti nyata. Seharusnya juga pemerintah memberikan masukan kepada perusahaan untuk menggunakan jalan alternatif sehingga pihak kontraktor bisa bekerja. Debu juga semakin banyak. coba lihat sendiri sudah tiga korban akibat debu dari mobil tambang itu,” keluhnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar